Statistik angka kecelakaan jalan raya tahun 2016 meningkat pesat, bahkan cenderung mengkuatirkan. Bahkan kecelakaan lalu lintas tidak hanya melibatkan orang yang berkendaraan saja tapi juga melibatkan orang pejalan kaki ataupun yang sedang duduk-duduk di tepi jalan. Hadddeeehhh….dimana-mana sudah tidak aman. Tinggal di kota bisa kebanjiran, pinggir pantai bisa kena tsunami dan banjir rob, tinggal di dataran tinggi bisa longsor. Trus tinggal dimana yang aman….?
Berikut adalah statistik kecelakaan lalu lintas dalam angka tahun 2015 vs 2016 yang dikumpulkan dari berbagai sumber :
Dari total jumlah kecelakaan, 80% melibatkan sepeda motor yang mayoritasnya penyebabnya adalah “adu kambing”. Dan yang lebih memprihatinkan lagi korban kecelakaan lalu lintas banyak yang melibatkan pelajar.
Kalau sudah seperti ini maka yang terjadi di Indonesia harusnya sudah ditetapkan sebagai “darurat kecelakaan lalu lintas”. Pada bulan Mei 2016, WHO memasukan Indonesia di peringkat ketiga negara Asia sebagai angka kematian tertinggi akibat kecelakaan lalu lintas.dalam laporan The Global Report on Road Safety 2015.
Jadi boleh dikata, jalan raya sekarang sudah tidak bersahabat dengan orang-orang yang beraktifitas di sekitarnya.
Jadi siapa yang paling bertanggung jawab atas tingginya angka kecelakaan ini? Semuanya tak lepas dari disiplin diri sendiri, disiplin dalam berlalu-lintas. Dimulai dari rumah kita sendiri atau di sekolah maupun dimana saja. Akan sia-sia jika hanya mengandalkan pak polisi dan mbak polwan jika masyarakat sendiri masa bodoh. Hasilnya adlaha angka kecelakaan akan terus meningkat tanpa bisa dihindarkan.
Ayo tertib berlalu lintas.
Pilihan ada di diri sendiri